Akuntansi menganut sistem konservatif yaitu suatu sistem kehati-hatiaan dalam mencatat pengakuan pendapatan dan juga beban. Oleh karena itu dalam akuntansi terdapat dua konsep pencatatan yang berlaku umum yaitu metode pencatatan Cash basis dan Accrual Basis.
Kali ini, saya akan membahas tentang perbedaan sistem pencatatan cash basis dan accrual basis dalam akuntansi. Simak ulasan berikut ini.
Pengertian Cash Basis dan Accrual Basis
Sebelum masuk ke perbedaan Cash Basis vs Accrual basis, kamu perlu tau apa itu cas basis? Dan apa itu accrual basis?.
Cash Basis adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat menerima kas atau pada saat mengeluarkan kas. Pada cash basis pendapatan baru diakui pada saat kas atau uang sudah diterima. Sedangkan beban baru diakui pada saat kas/uang telah dikeluarkan untuk membayar beban tersebut.
Sebagai contoh pada cash basis ini pendapatan tidak akan dicatat meskipun barang atau jasa sudah diberikan pada customer. Pendapatan tersebut baru diakui ketika pelanggan membayar sejumlah uang ataupun kas kepada perusahaan.
Accrual basis adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat terjadi walaupun kas belum diterima atau dikeluarkan. Pada Accrual basis , pendapatan akan dicatat pada saat terjadi penjualan meskipun kas belum diterima. Sama halnya dengan biaya, akan tetap dicatat pada saat biaya tersebut dipakai atau digunakan walaupun belum mengeluarkan kas.
Sebagai contoh pada accrual basis ini pendapatan akan dicatat pada saat konsumen sudah menerima barang atau jasa walaupun belum dibayar oleh customer. Hal ini dilakukan dengan mendebet pitang usaha dan mengkredit utang dagang. Saat kas diterima Akun kas akan di Debit dan Piutang Usaha akan dikredit.
Contoh Cash Basis vs Accrual Basis
Untuk lebih memahmi tentang perbedaan cash basis vs accrual basis, berikut ini saya sajikan contoh kasus pengaplikasian metode pencatatn cash basis dan accrual basis.
Pada tanggal 1 Januari 2017 PT. Perkasa Utama menjual barang dagang kepada pelangganya pak ucok secara kredit senilai Rp.1.000.000,00. Pak ucok kemudian membayar pembelian barang dagang tersebut kepada PT. Perkasa Utama pada tanggal 9 Januari 2017. Bagaimana pencatatan transaksi tersebut secara cash basis dan accrual basis?
Pada metode cash basis, penjulan barang dagang pada tanggal 1 Januari 2017 belum dicatat sebagai pendapatan. Pendapatan baru diakui pada tanggal 9 Januari 2017 saat pak ucok telah membayar pembelian barang dagang tersebut. Berikut jurnalnya.
Cash Rp.1.000.000
Penjualan Rp.1.000.000
Sedangkan pada metode accrual basis , setiap terjadi transaksi akan dicatat. Berikut jurnal dari contoh diatas secara accrual.
Tanggal 1 Januari 2017
Piutang Dagang Rp.1.000.000
Utang Dagang Rp.1.000.000
Tanggal 9 Januari 2017
Kas Rp.1.000.000
Piutang Dagang Rp.1.000.000
Kelebihan dan kekurangan Cash Basis vs Accrual Casis
Metode pencatatn baik cash basis maupun accrual basis memiliki kelebihan dan kelemahan masing sebagai berikut ini.
Kelebihan Cash basis
- Pendapatan langsung bisa diakui ketika kas diterima
- Resiko pendapatan tidak tertagih menjadi tidak ada
- Informasi tidak akurat karen tidak menunjukkan posisi keuangan yang semestinya.
- Kebijaksanaan manajemen sulit dilakukan.
- Informasi lebih akurat karen pencatatn yang dilakukan setiap kali terjadi transaksi
- Memudahkan pengguna dalam melihat jumlah aset, kewajiban , dan ekuitas yang tersisa.
- Resiko pendapatan tak tertagih
- Perusahaan tidak dapat menentukan kapan pendapatan bisa diterima.
UNTUK
ReplyDeleteTanggal 1 Januari 2017
Piutang Dagang Rp.1.000.000
Utang Dagang Rp.1.000.000
Itu tidak salah rekan ???
yang benar bukannya :
Piutang Dagang Rp.1.000.000
Penjualan Rp.1.000.000
ya gan .ada kesilapan dalam menjurnal.perlu di reklas
DeleteYupss
ReplyDeletebagaimanakah kawan jika dlm metode cash basis, barang yg telah djual trnyta saat tutup buku blm dbayar, apakah akn muncul jurnal penyesuainya?
ReplyDeleteharus bikin jurnal penyesuaian pada saat tutup buku seinget sy
Delete